LAPORAN
PRAKTIKUM
INDIVIDU
I.
JUDUL
“TEKANAN OSMOTIK”
II.
TUJUAN
“Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tekanan osmotik pada wortel dengan air biasa dan larutan garam
dapur”
III.
LANDASAN TEORI
Pada
hakikatnya tekanan osmotik merupakan suatu proses tekanan yang menyebabkan
difusi. Osmotik juga merupakan difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput
yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul
tertentu, tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeabel secara
diferensial. Pelarut universal adalah air.
Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang
permeabel secara differensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ketempat
berkonsentrasi rendah. Pertukaran air antara sel dan lingkungan adalah suatu
faktor yang sangat penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu
osmosis (Salisbury & Ross,
1995).
Bisa juga,
Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan
secara spontan melalui selaput semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya
molekul-molekul zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih
pekat. Proses osmosis terdapat kecenderungan untuk menyetimbangkan konsentrasi
antara dua larutan yang saling berhubungan melalui membran.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran
semipermeabel dari daerahdimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang
lebih sedikit. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau
potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan
difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada
volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per
unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut
potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan
konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk
bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang
berpotensial kimia lebih kecil (Ismail,
2006).
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel.
Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis.
Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya
dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2
dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut
akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran
tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim,
2009).
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran
memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut, dinding sel
primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel
tumbuhanmemungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah
yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila
timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat
sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam
menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury,
1995).
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hipotonik (potens irendah) solution
menuju hipertonik solution, melewati
membran. Jika lokasi hipertonik solution kita
beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah
(reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis
disebut sebagai osmotik press.
Jika dijelaskan sebagai konsep
termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.
Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandungan
solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum Termo II: setiap
perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan
mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi
akhir yang diperoleh akan maksimum. Solvent ak[an kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entropi. “Orang
miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya”. Saat
kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien
(perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat : pada titik
ekstrim, , ds/dt= 0 (Wibosono,
2009).
Osmosis Balik
adalah Proses osmosis suatu larutan dapat dihentikan. Proses osmosis juga bahkan
dapat dibalikkan arahnya dengan menerapkan tekanan yang lebih besar dari
tekanan osmosis larutan. Proses ini dinamakan osmosis balik.
Osmosis balik berguna dalam desalinasi (penghilangan garam) air laut untuk
memperoleh air tawar dan garam dapur.
a) Alat desalinasi
air laut melalui osmosis balik.
b) Alat desalinasi tersusun atas
silinder-silinder yang dinamakan permeator, yang mengandung jutaan
serat berongga kecil.
c) Dengan adanya
tekanan, air laut masuk ke dalam permeator dan
masuk ke dalam serat berongga sehingga ion-ion garam dapat dipisahkan dari air
laut.
Penerapan tekanan dari luar yang melebihi nilai π
menyebabkan terjadinya osmosis balik. Pada proses desalinasi, molekul-molekul
air keluar dari larutan meninggalkan zat terlarut. Membran yang dapat digunakan
untuk proses osmosis balik adalah selulosa asetat. Membran ini dapat dilewati
oleh molekul air, tetapi tidak dapat dilewati oleh ion-ion garam dari air laut.
Osmosis
sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang
menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah
besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang
sedikit, dibawah kondisi yang sama. Energi bebas suatu zat per unit jumlah,
terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut
potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan
konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk
bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang
potensial kimianya lebih kecil (Sasmitamihardja,
1996).
Tekanan
osmotik tergolong sifat koligatif karena harganya bergantung pada konsentrasi
dan bukan pada jenis partikel zat terlarut. Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik
larutan-larutan encer dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan
gas ideal, yaitu:
π = MRT
|
Dengan:
π =
Tekanan osmotik
M =
Molaritas larutan
V =
Volume larutan (
liter)
R =
Tetapan gas (0,082 L atm/mol-1
K-1)
T =
Suhu (K)
Contoh
:
Berapakah
tekanan osmotik larutan yang dibuat dari 18 g glukosa yang dilarutkan ke dalam
air hingga volume larutan 250 ml?
(Diketahui suhu
larutan 27°C dan R = 0,082 L atm mol–1 K–1)
Jawab:
Jumlah mol C6H12O6
Jumlah mol C6H12O6
Tekanan osmotik larutan: π=(n/v) RT
π = 0,1mol/0,25L × 0,082 L atm mol–1 K–1× 300 K
= 9,84 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan sebesar 9,84 atm
Dalam
suatu sistem osmosis, larutan isotonik
adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan
osmotik yang sama) seperti larutan yang lain,sehingga tidak ada pergerakan air.
Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan
molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan-larutan yang
tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis
tertentu disebut isotonik. Ini
berbeda dengan larutan-larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan
yang mempunyai konsentrasi garam yang sama, contohnya sel-sel tubuh yang normal
dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan
hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan
mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik. Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel,
sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.
Penerapan Tekanan Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Mengontrol Bentuk Sel
Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran
semipermeabel memiliki tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut isotonik
satu dengan yang lainnya. Jika salah satu larutan memiliki tekanan osmotik
lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik. Jika
larutan memiliki tekanan osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain,
larutan tersebut dinamakan hipotonik. Tekanan osmosik memainkan peranan penting
dalam sistem hidup. Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran
semipermeabel terhadap pelarut sel darah merah. Penempatan sel darah merah
dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan
cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan
sel darah dalam larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel
menyebabkan cairan masuk ke dalam sel sehingga sel darah merah akan pecah.
Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan
pengganti cairan tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion
tubuh harus memperhatikan konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi
cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk
mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.
2. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci
darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul
kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan
lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti
protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
3. Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan
ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat
membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
4. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal
ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air
yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut
diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga
konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam
tanah dapat diserap oleh tanaman.
6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke
pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer.
Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar
dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut.
Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada
tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni
melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air
laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air
murni ke dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan
zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
IV.
ALAT DAN BAHAN
ü Alat:
o
Sendok
o
Aqua
botol bekas 3 buah
o
Pisau
o
Sendok
makan 1 buah
ü Bahan
o
Wortel
segar 3 buah
o
Garam
dapur 15 sendok makan
o
Air
bersih secukupnya
V.
CARA KERJA
Kegiatan 1
·
Potong
kepala botol aqua tersebut
·
Isi
botol tersebut dengan air biasa secukupnya
·
Masukkan
wortel kedalam botol aqua yang sudah berisi air tersebut
·
Amati
dan catat perubahan yang terjadi pada wortel tersebut selama 7 hari atau 1
minggu
·
Catat
hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
Kegiatan 2
·
Potong
kepala botol aqua tersebut
·
Isi
botol tersebut dengan air,kemudian tambahkan 5 sdm garam dapur, aduk hingga
merata.
·
Masukkan
wortel kedalam botol aqua yang sudah berisi larutan garam.
·
Amati
dan catat perubahan yang terjadi pada wotel tersebut selama 7 hari atau 1
minggu.
·
Catat
hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
Kegiatan 3
·
Potong
kepala botol aqua tersebut
·
Isi
botol tersebut dengan air,kemudian tambahkan 10 sdm garam dapur, aduk hingga
merata.
·
Masukkan
wortel kedalam botol aqua yang sudah berisi larutan garam.
·
Amati
dan catat perubahan yang terjadi pada wotel tersebut selama 7 hari atau 1
minggu.
·
Catat
hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
VI.
TABEL HASIL PENGAMATAN
2
|
Air biasa
|
*warna wortel semakin cerah
*air sedikit keruh tidak bening
*kulit luar wortel mengelupas
sebagian
*bagian wortel yang didasar tumbuh
akar
*ukuran semakin besa
|
|
Larutan garam 5 sdm
|
*didinding botol muncul buih
*warna wortel sedikit pucat dan
keriput
*belum tenggelam total
*buih berkuran
|
|
|
Larutan garam 10 sdm
|
*posisi wortel tenggelam total
*wortel menjadi keriput atau layu
*kulit luar wortel mengelupas
*buih berkurang dan air keruh
*muncul gelembung gas didinding
botol
|
|
|
3
|
Air biasa
|
*posisi wortel melayang
*akar semakin banyak
*di permukaan muncul buih berwarna
putih(seperti gaji)
*muncul semacam jamur di wortel
*air semakin putih keruh
*muncul gelembung di wortel yang
dekat dasar
|
|
Larutan garam 5 sdm
|
*gelembung didinding botol semakin
banyak
*wortel semakin keriput
*muncul gelembung diwortel
*tumbuh akar di wortel
*ukuran semakin kecil
|
|
|
Larutan garam 10 sdm
|
*wortel semakin keriput
*buih berkurang
*garis hitam diwortel semakin
banyak
|
|
|
4
|
Air biasa
|
*bau nya mulai busuk atau tidak
enak
*air berkurang 0,7cm
*semakin melayang
*warna air semakin putih keruh
*jamur di wortel semakin banyak
*buih yang seperti gaji semakin
banya
|
|
Larutan garam 5sdm
|
*posisi wortel tenggelam total
*air berkurang 0,2cm
*semakin keriput
|
|
|
Larutan garam 10sdm
|
*air berkurang 0,2
*buih berkurang
*muncul gelembung yang menempel
diwortel
|
|
|
5
|
Air biasa
|
*jamur di wortel semakin banyak
*buih yang mengendal di atas
permukaan air semakin banyak
*posisi wortel semakin melayang
*air berkurang 1cm
Bau semakin busuk
*warna air semakin putih keruh
|
|
Larutan garam 5 sdm
|
*buih di permukaan semakin
berkurang
*akar yang tumbuh semakin panjang
kira-kira 3,5cm
*air berkurang 0,3c
|
|
|
Larutan garam 10 sdm
|
*gelembung semakin sedikit
*air berkurang 0,4cm
*buih dipermukaan berkurang
|
|
|
6
|
Air biasa
|
*air berkurang 1,4cm
*warna air semakin putih keruh
*bau semakin busuk
|
|
Laruta garam 5 sdm
|
*buih dipermukaan hilang
*air berkurang 0,3cm
*bau nya sedikit masam
|
||
Larutan garam 10 sdm
|
*buih berkurang
*air berkurang 0,5
*warna air tetap
|
|
|
7
|
Air biasa
|
*bau semakin busuk
*buih yang mengendal semakin
banyak hampir memenuhi permukaan air
*air berkurang 1,8cm
*wortel berjamur
*warna air semakin putih keruh
|
|
Larutan air gram 5 sdm
|
*bau semakin busuk
*buih yang mengendal semakin
banyak hampir memenuhi permukaan air
*air berkurang 1,8cm
*wortel berjamur
*warna air semakin putih ker
|
|
|
Larutan garam 10sdm
|
*endapan semakin banya*air berkurang 0,6cm
|
|
VII.
PEMBAHASAN
1. AIR
BIASA : jika di
timbang beratnya akan tetap,tidak akan mengalami proses yang signifikan
2. AIR
GARAM: jika
ditimbang akan mengalami penurunan berat ,Karena larutan garam termasuk dalam
larutan yang pekat. Selain itu, wortel yang di masukkan ke air garam,
sel-selnya akan mengalami proses plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa
lepasnya membran plasma dari dinding sel karena peristiwa osmosis. Peristiwa
lepasnya membran sel dari dinding sel (plasmolisis) dapat terjadi jika sel
tumbuhan (dalam percobaan ini adalah wortel) diletakkan di larutan garam
terkonsentrasi (hipertonik), sel-sel wortel akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel-sel wortel tersebut lemah dan layu. Kehilangan
air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus
berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding
sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
VIII.
KESIMPULAN
Osmosis merupakan perpindahan
pelarut dari konsentrasi pelarut tinggi(encer) ke konsentrasi pelarut yang
rendah (pekat)
*wortel pada larutan air
Teksturnya menjadi keras karena air
bersifat hipotonik sehingga air dapat masuk ke dalam sel-sel wortel
*wortel pada larutan garam
Teksturnya menjadi lunak atau lembek karena garam merupakan
larutan pekat(hipertonik) dan semakin pekat suatu larutan,semakin tinggi juga
daya hipertoniknya sehingga semakin berkurang sel-sel nya dan semakin lembek.
bagaimana kalw dengan jika menggunakan mentimun dan dibersihan kulit dan biji mentimun tersbt dan didlm mentimunt tadi dimsukan pwarna merha + garam. lalu simpan di dlm wadah yg berisi air murni apa yg terjadi stelh itu..?
BalasHapus