Senin, 08 Desember 2014
Minggu, 07 Desember 2014
tugas 3 "makalah kimia unsur"
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyanyang. Segala puji dan syukur bagi Allah Swt yang dengan Ridho-Nya kita
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.Sholawat serta salam
tetap kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan untuk
para keluarga , sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau.
Terimakasih keluarga, bapak guru,dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini yang dengan do’a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini,kami membahas tentang “pembuatan dan
manfaat beberapa unsure logam dan senyawanya” yang kami buat berdasarkan
referensi yang kami ambil dari berbagai sumber,diantaranya buku dan internet.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini
kita cari.Kami berharap bisa dimanfaatkan semaksimal dan sebaik mungkin.
Demikian pula makalah ini,oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Sekayu,02 desember
2014
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR
ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG......................................................................................................3
B.
TUJUAN.........................................................................................................................4
C.
RUMUSAN
MASALAH................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………5
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN..................................................................................................................19
SARAN..............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................20
Bab 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Alam semesta ini kaya
akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saati ni, unsur-unsur kimia berjumlah
sekitar 114 unsur.Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan
sifatnya kedalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan
golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, non logam, semi logam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam
bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang
pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh
sebagai bijih logam dalam batuan.Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral
bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi
logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi, tembaga, atau
perak.Ternyata unsur natrium pun bersifat logam.Namun, karena tak stabil dalam
keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam
sangat melimpah.Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam.Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsurkimia dan pengotornya.Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawaoksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam.Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsurkimia dan pengotornya.Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawaoksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa
adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur
kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya.Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.Kegunaan dan dampak
dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas
dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami
harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan
memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia
2. Mengetahui dan
memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia logam
3. Mengetahui dan
memahami pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia logam
C. Rumusan
Masalah
1.
Seberapa banyak keberadaan unsur-unsurkimia di alam
2.
Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsur kimia logam
3. Apakah
kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia logam
4.
Bagaimanakah pemisahan d an pembuatan unsur-unsur kimia logam
D. Manfaat Penulisan
Hasil
dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang kimia unsur.
BAB 2 PEMBAHASAN
PEMBUATAN DAN MANFAAT
BEBERAPA UNSUR LOGAM DAN SENYAWANYA
· Logam
Sebagian besar
unsur-unsur kimia merupakan logam, seperti besi, aluminium, dan
timah.Apakah kegunaan dari logam? Bagaimanakah cara mendapatkannya?
Unsur-unsur logam didapatkan dari
penambangan mineral-mineralnya di kulit bumi.
a. Kegunaan Logam
Besi adalah logam
yang paling banyak kegunaannya.Besi banyak digunakan untuk membuat baja.
Baja yang dihasilkan sering digunakan untuk membuat mainan anak, perkakas
dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, dan rel kereta
api. Ada juga baja yang digunakan untuk membuat gunting, obeng, kunci,
sendok, dan panci.Baja yang digunakan untuk membuat perkakas-perkakas
tersebut adalah baja tahan karat.Pernah mendengar stainless
steel?Stainless steel merupakan paduan antara besi, kromium (14–18 %) dan
nikel (7–9 %). Sifatnya yang keras dan liat membuat stainles steel digunakan
untuk membuat senjata dan kawat.
Aluminium digunakan
sebagai bahan baku pembuatan bak truk, komponen kendaraan bermotor, badan
pesawat terbang, kusen pintu dan jendela. Benda lain yang memanfaatkan
aluminium, di antaranya kemasan berbagai jenis produk makanan, kabel
listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
Selain dalam bentuk
logam, aluminium juga banyak digunakan dalam bentuk senyawanya, misalnya
tawas dan alumina. Tawas yang memiliki rumus kimia KSO4Al2(SO4)3.24H2O
digunakan sebagai penjernih pada pengolahan air minum. Bagaimana dengan
alumina?Senyawa yang memiliki rumus kimia Al2O3 ini terdapat dalam dua
bentuk, yaitu alfa-alumina dan gama-alumina. Gama-alumina diperoleh dari
pemanasan Al(OH)3 pada suhu di bawah 500 °C, sedangkan alfa-alumina diperoleh
dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu di atas 1.000 °C. Gama-alumina digunakan
sebagai bahan baku pembuatan aluminium, pasta gigi, keramik, dan gelas.
Adapun alfa-alumina yang dapat ditemukan di alam sebagai korundum
digunakan untuk ampelas atau gerinda.Beberapa jenis batu mulia, seperti
rubi, safir, dan topaz merupakan alfa-alumina yang mengandung senyawa
unsur logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Rubi berwarna
merah karena mengandung senyawa kromium(III), safir berwarna biru
karena mengandung senyawa besi(II), besi(III), dan titan(IV), sedangkan
topaz berwarna kuning karena mengandung besi(III).
Logam-logam lainnya
adalah timah, nikel, tembaga, perak, dan emas. Timah digunakan untuk
membuat kaleng (tin plate) berbagai macam produk dan melapisi kaleng yang
terbuat dari besi sehingga mencegah besi berkarat.
Kegunaan lain timah
adalah untuk membuat logam campur, misalnya perunggu (paduan timah,
tembaga, seng) dan solder (paduan timah dan timbal). Nikel digunakan untuk
melapisi barang yang terbuat dari besi, tembaga, dan baja karena nikel
memiliki sifat keras, tahan korosi, dan mudah mengilap jika digosok.
Kegunaan lain dari nikel adalah untuk membuat paduan dengan tembaga dan
beberapa logam lain, misalnya monel (paduan Ni, Cu, Fe), nikrom (paduan
Ni, Fe, Cr), dan alniko (paduan Al, Ni, Fe, Co).Tembaga banyak digunakan
sebagai kawat listrik dan logam paduan.
Kegunaan lain
unsur-unsur logam di antaranya:
a. bahan baku baja;
b. industri kendaraan;
c. konstruksi bangunan;
d. perabot rumah tangga; dan
e. badan pesawat terbang.
Beberapa logam paduan
yang mengandung tembaga antara lain kupronikel (75% Cu dan Ni 25%)
digunakan untuk membuat koin, duralium (Al 96% dan Cu 4%) digunakan untuk
komponen pesawat, dan kuningan (Cu 70% dan Zn 30%) digunakan sebagai bahan
alat musik dan berbagai aksesoris.
Istilah emas dan
perak tentu sudah tidak asing lagi bagi olahragawan. Emas dan perak
biasanya digunakan sebagai bahan medali pemenang kejuaraan.Selain untuk
medali, perak digunakan juga sebagai perkakas perak, barang kerajinan, dan
perhiasan.Senyawa perak, seperti perak bromida dan perak iodida digunakan
untuk pembuatan film dan kertas foto. Senyawa ini mudah terurai jika
terkena cahaya, menghasilkan perak yang menyebabkan terbentuknya bayangan
pada negatif foto.Adapun kegunaan utama emas adalah sebagai perhiasan dan
mata uang.
b. Pengolahan Logam
Logam-logam diperoleh
atau dibuat dengan teknik yang dinamakan metalurgi, yaitu proses
pengolahan bahan-bahan alam menjadi logam. Bahan-bahan alam tersebut
ditemukan di kerak bumi dan dikenal dengan istilah mineral, misalnya
pirit, bauksit, dan aluminosilikat.Adapun mineral yang dapat dijadikan
sumber untuk memproduksi logam secara komersial disebut bijih logam.Bijih
logam biasanya berupa oksida, sulfida, karbonat, silikat, halida, dan
sulfat.
Pada industri
metalurgi pengolahan bijih terbagi atas tiga tahapan, yaitu pemekatan
bijih, peleburan, dan pemurnian.Selain mengandung logam, bijih logam juga
mengandung batuan tak berharga yang disebut batureja.Untuk itulah bijih
logam dipekatkan untuk menghilangkan sebanyak mungkin batureja.Bijih
dihancurkan dan digiling sehingga butiran terlepas dari batureja.
Selanjutnya, logam dipisahkan dengan cara fisis, seperti pengapungan (flotasi)
dan penarikan dengan magnet.
Peleburan (melting)
adalah proses reduksi bijih menjadi unsur logam dengan menggunakan
reduktor maupun elektrolisis. Zat reduktor yang dapat digunakan adalah
karbid, hidrogen, logam aktif atau dengan cara elektrolisis. Pemilihan
reduktor ini bergantung pada kereaktifan setiap zat.Semakin reaktif logam,
semakin sukar direduksi sehingga diperlukan reduktor yang lebih kuat.Logam
yang kereaktifannya kecil, seperti tembaga dan emas dapat direduksi hanya
dengan pemanasan.Logam dengan kereaktifan sedang, seperti besi, nikel, dan
timah, dapat direduksi dengan menggunakan karbon.adapun logam yang
kereaktifannya tinggi, seperti magnesium dan aluminium, dapat direduksi
dengan elektrolisis. Untuk mengikat pengotor seringkali ditambahkan
fluks.Fluks adalah suatu bahan yang dapat mengikat pengotor dan
menghasilkan zat yang mudah mencair (terak).
Tahap terakhir adalah
pemurnian (refining) logam. Ada beberapa cara pemurnian, di antaranya
elektrolisis, distilasi, peleburan ulang, dan pemurnian zona. Elektrolisis
biasanya digunakan untuk memurnikan tembaga dan nikel.
Fakta
Kimia :
Phytomining
(proses penambangan logam dengan menggunakan tanaman)
telah dicoba di California, tanaman Streptanthus polygaloides ditanam
pada tanah yang banyak mengandung nikel. Tanaman tersebut
menyerap nikel hingga 1% dari massa keringnya. Tanaman
dibakar menjadi abu (bio-ores), lalu dilebur untuk
menghasilkan logamnya (nikel). Proses pembakaran tanaman
menjadi abu menghasilkan energi yang digunakan untuk menjalankan generator
listrik pada proses ekstraksi. Para peneliti
sedang mengembangkan kemungkinan phytomining untuk
logam, seperti talium, timbal, kobalt, dan emas.
Adapun proses
distilasi digunakan untuk memurnikan seng dan raksa. Sedangkan proses
peleburan ulang digunakan untuk memurnikan besi. Berikut ini akan
diuraikan beberapa pengolahan logam, seperti natrium, aluminium, tembaga,
magnesium, besi,timah,kromium,dan emas.sebagai berikut:
1. Natrium
Di antara logam alkali, natrium merupakan logam yang paling banyak
penggunaannya, baik sebagai unsur maupun sebagai senyawanya.Seperti telah
diketahui, senyawa logam alkali yang sejenis mempunyai kemiripan sfat.Oleh
karena senyawa natrium paling murah maka paling banyak digunakan. Namun dalam
hal-hal tertentu, senyawa logam akali lain tidak dapat digantikan oleh senyawa
natrium. Misalnya, kalium klorida (KCl) untuk pupuk tidak dapat diganti dengan
natrium klorida (NaCl), karena tumbuhan memerlukan unsur kalium, bukan natrium.
Pada bagian berikut, akan dibahas pembuatan natrium dan penggunaan
natrium serta beberapa senyawa natrium.
a. Pembuatan Natrium
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur
dengan kalsium klorida (sel Downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan
titik cair (dengan cara itu titik leleh dapat diturunkan dari 801⁰C menjadi sekitar 500⁰C).
b. Penggunaan Natrium
dan Senyawa Natrium
·
Natrium
Pada saat ini, penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah
sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor nuklir.Selain itu, karena
merupakan reduktor kuat, natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu
seperti litium, kalium, zirkonium dan logam alkali yang lebih berat.Natrium
juga digunakan untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari
natrium klorida, seperti natrium peroksida (Na2O2).Sedikit
natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan
jalan raya.
·
Natrium klorida (NaCl)
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida
(NaCl).Natrium klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan
natrium klorida antara lain sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin,
dan senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan natrium karbonat (Na2CO3);
dalam industri susu; mengawetkan ikan dan daging; mencairkan salju di jalan
raya di Negara yang bermusim dingin; regenerasi alat pelunak air; pengolahan
kulit; serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
·
Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium
klorida.Natrium hidroksida digunakan terutama dalam industri sabun, detergen,
pulp, dan kertas, pengolahan bauksit untuk pembuatan aluminium, tekstil,
plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium lainnya
seperti natrium hipoklorit (NaClO).
·
Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat
melimpah di Wyoming, Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari
NaCl menurut proses Solvay, dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl(aq) + CO2(g)
+ NH3(aq) + H2O(l) → NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan, kemudian
dipanaskan sehingga membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s)
→ Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan utama dari natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca
(terutama kaca bejana).Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya,
industri pulp dan kertas, industri detergen, dan bahan pelunak air.
·
Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay.
Natrium bikarbonat disebut juga soda
kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat dipanggang,
senyawa itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan
sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking powder adalah campuran
serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang bersifat asam, seperti kalium
hidrogen tartrat (KHC4H4O6). Campuran bahan
itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu berada dalam
adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon dioksida yang
memekarkan adonan.
Contoh
natrium :
2. Magnesium
a.Pembuatan Magnesium
Di antara logam alkali tanah, magnesium paling banyak diproduksi.Sama
seperti pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui
elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Dalam industri,magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai
berikut. Mula-mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium
mengendap sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
CaO(s) + H2O(l) → 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Mg2+(aq)
+ 2OH-(aq) → Mg(OH)2(s)
Adapun CaO
dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s)
→ CaO(s) +CO2(g)
Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk, disaring kemudian
direaksikan dengan larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium
klorida (Mg Cl2). Kristal itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l)
→ Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l) +2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
b.Penggunaan
Magnesium
Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam-campur.Paduan
magnesium dengan aluminium yang disebut magnalium, merupakan logam yang
kuat tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan
korosi.Paduan itu digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak
truk, serta berbagai peralatan lainnya.Oleh karena merupakan reduktor kuat,
sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu. Pembakaran
magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur itu digunakan
untuk membuat kembang api.
Contoh
magnesium :
. Aluminium
a.Pembuatan Aluminium
Meskipun aluminium tergolong melimpah d kulit bumi, mineral yang dapat
dijadikan sumber komersial aluminium hanya bauksit.Bauksit mengandung aluminium
sebagai aluminium oksida (Al2O3).Pengolahan aluminium dari bauksit ini
berlangsung dalam dua tahap.Tahap pertama adalah pemurnian bauksit sehingga
diperoleh aluminium oksida murni (alumina).Tahap kedua adalah peleburan
(reduksi) alumina.
Pengolahan aluminium oksida dari bauksit didasarkan pada sifat amfoter
dari oksida aluminium itu.Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas
SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Apabila
bauksit dilarutkan dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan
larut sedangkan pengotornya tidak.
Al2O3(s)
+2NaOH(aq) +3H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
Pengotor dipisahkan dengan penyaringan.Selanjutnya, aluminium diendapkan dari
filtrate dengan mengalirkan gas karbon dioksida dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq)
+ CO2(g) → 2Al(OH)3(s) +Na2CO3(aq) +H2O(l)
Endapan aluminium hidroksida disaring, dikeringkan lalu dipanaskan
sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina).
Selanjutnya pada tahap kedua, reduksi aluminium oksida dilakukan melalui
elektrolisis menurut proses Hall-Heroult.
Metode elektrolisis itu ditemukan secara terpisah tetapi hamper bersamaan pada
tahun 1886 oleh dua orang peneliti muda, yaitu Charles M.Halt di Amerika
Serikat dan Paul Heroult di Perancis. Kita ingat bahwa aluminium oksida
mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 2000⁰C.Oleh karena itu, elektrolisis lelehan aluminium
oksida murni tidak ekonomis. Dalam proses Hall-Heroult, aluminium oksida
dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana
dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Dengan cara
itu, elektrolisis dapat dilangsungkan pada suhu 950⁰C. Sebagai anode digunakan batang
grafit.Elektrolisis menghasilkan aluminium di katode, sedangkan di anode
terbentuk gas oksigen dan karbon dioksida.Sebenarnya reaksi elektrolisis ini
berlangsung rumit dan belum sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu pada
hasil akhirnya dapat dituliskan sebagai berikut.
gambar elektrolisis aluminium
Aluminium yang
dihasilkan berwujud cair dan terkumpul di dasar wadah.Lelehan aluminium
lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk menghasilkan
aluminium batangan.
Contoh soal : Al2O3(l)
→2Al3+(l) + 3O2-(l)
Katode: Al3+(l) + 3e → Al(l)
Anode: 2O2-(l) → O2(g) +4e
C(s) + 2O2-(l) → CO2(g) + 4e
Jadi selama elektrolisis, anode terus menerus
dihabiskan. Untuk memproduksi 1 kg aluminium, rata-rata dihabiskan 0,44 kg
anode karbo
b.Penggunaan
Aluminium dan Senyawanya
Aluminium
Aluminium memiliki banyak kegunaan. Penggunaan aluminium didasarkan pada
beberapa sifatnya yang khas, yaitu:
·
Ringan (massa jenis 2,7 g cm-3),
·
Tahan karat,
·
Mudah dibentuk,
·
Dapat dipadu dengan logam lain, dan
·
Tidak beracun.
Berikut ini diberikan beberapa contoh
penggunaan aluminium.
1.Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor lainnya, untuk
membuat badan pesawat terbang.
2.Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen dan jendela.
3.Sektor industri dan makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis produk
makanan dan minuman.
4.Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
5.Membuat termit, yaitu
campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida. Termit digunakan
untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat
melelehkan baja, sementara besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas.
Persamaan reaksinya adalah:
2Al +Fe2O3→ Al2O3
+ 2Fe
Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium sulfat yang digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk
mempercepat koagulasi lumpur koloidal.
4. Tembaga
a.Pembuatan Tembaga
Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2).Sebenarnya tembaga mudah
direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses
pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu
flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5%
Cu. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu.
Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi
oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2→ 2Cu2S + 2Fe2O3
+ 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian
dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan.
Lapisan bawah disebut “copper matte” yang mengandung Cu2S dan
besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain
mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte” dipindahkan ke
dalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang
menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S + 3O2→ 2Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung
gelembung gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan
berbagai jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis.
Tembaga lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan
sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4.
Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
b.Penggunaan Tembaga
Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang
kurang aktif.Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan.Mula-mula
warnanya menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama
kelamaan menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat
dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan utama tembaga adalah untuk kabel listrik.Selain itu, tembaga
digunakan untuk membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan
(Cu + Zn).Perunggu banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan
tombak), lonceng, dan alat musik.Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas,
sehingga banyak digunakan untuk perhiasan.
5.Besi
a.Pembuatan Besi
Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast
furnace).Tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau
lebih dan diameter bagian tengah sekitar 8 m.
Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas
(C) dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor,
sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan
bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam
bentuk cairan kental yang disebut terak (slag). Komposisi bahan-bahan
tersebut bergantung pada pengotor dalam bijih besi.Bijih besi mengandung
pengotor, baik yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO.Akan tetapi,
biasanya pengotor yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu ditambahkan
fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi yang terjadi pada pengolahan besi scara garis besar sebagai
berikut.Bijih besi, kokas, dan batu kapur diumpankan dari puncak tanur,
sementara dari bagian bawah ditiupkan udara panas.Kokas terbakar pada bagian
bawah tanur dengan membebaskan kalor, sehingga suhu di daerah itu dapat
mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g)
→ CO2(g) + kalor
Ketika bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi
lagi dengan kokas yang bergerak turun membentuk CO.
CO2(g)
+ C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah
yang akan mereduksi bijih besi secara bertahap.
(+3) (+3/+2)
(+2) (0)
Fe2O3→ Fe3O4→ FeO → Fe
Tahap 1 : 3Fe2O3
+CO → 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4
+CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO
+ CO → Fe + CO2
Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s)
+ 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena
suhu tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk berupa lelehan.Reaksi pembentukan
terak yang menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s)
→ CaO(s) + CO2(g) (800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s)
→CaSiO3(l) (1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l)
(1200⁰C)
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi
gubal (pig iron) atau besi kasar, mengandung kira-kira 95% besi, 3-4%
karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan P. Besi gubal bersifat
keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar besi gubal langsung diproses
untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan sehingga
diperoleh besi tuang (cast iron). Besi tempa diperoleh dari besi gubal
dengan mengurangi kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak rapuh.
b.Penggunaan Besi
Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaannya, yaitu
sekitar 14 kali total penggunaan semua logam lainnya.Hal tersebut disebabkan
tiga alasan berikut.
1.Bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
2.Pengolahan besi relatif mudah dan murah.
3.Sifat-sifat besi mudah dimodifikasi.
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja.Baja adalah istilah
yang digunakan untuk semua logam campur (aliase) dari besi. Jenis baja sangat
beragam, sehingga penggunaannya sanagt luas, mulai dari mainan anak-anak,
perkakas dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta
api, dan sebagainya. Salah satu contoh baja yag paling terkenal adalah baja
tahan karat (stainless steels), yang merupakan paduan besi dengan
kromium (14-18%) dan nikel (7-9%). Baja tahan karat digunakan untuk membuat
perkakas seperti gunting, obeng, dan kunci; perkakas dapur seperti sendok, dan
panic; dan sebagainya.
c.Pembuatan Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja.
Perubahan yang harus dilakukan pada pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1.Menurunkan kadar karbon dari 3-4% menjadi
0-1,5%,
2.Menghilangkan pengotor seperti Si, Mn, dan
P,
3.Menambahkan logam-logam campur seperti Ni
dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan dibuat.
Teknologi pembuatan baja secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry
Bessemer dari Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat.
Pada tahun 1860, dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh
William Siemens, juga dari Inggris. Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku
oksigen (basic oxygen process).
Tungku oksigen adalah silinder baja raksasa
dengan pelapis yang bersifat basa pada bagian dalamnya. Tungku ini berkapasitas
sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas, dan 18 ton kapur (CaO) sebagai
fluks. Ke dalam campuran yang berupa cairan yang sangat panas ini ditiupkan
oksigen murni melalui pipa berpendingin. Gas oksigen akan mengoksidasikan
karbon menjadi karbon monoksida (CO), sedangkan pengotor lainnya dipisahkan ke
dalam terak. Proses pembuatan baja dengan tungku oksigen hanya memerlukan waktu
sekitar 22 menit.
Beberapa jenis baja diberikan pada Tabel 3.18.
Nama
|
Komposisi
|
Sifat Khas
|
Penggunaan
|
Baja
mangan
|
10-18%
Mn
|
Keras,
kuat, dan awet
|
Rel
kereta api, lapis baja kendaraan perang, mesin penghancur batu
|
Baja
silikon
|
1-5%
Si
|
Keras, kuat, sifat magnetnya kuat
|
Magnet
|
Durion
|
12-15%
Si
|
Tahan
karat, tahan asam
|
Pipa,
ketel, kondensor dan lain-lain
|
Invar
|
36%
Ni
|
Koefisien
mulai rendah
|
Alat
pengukur (meteran)
|
Baja
kromium-vanadium
|
1-10%
Cr
0,15
V
|
Kuat, tahan terhadap tekanan/beban
|
As
kendaraan
|
Baja
tahan karat
|
14-18%
Cr
7-9%
Ni
|
Tahan
karat
|
Alat-alat pemotong, perkakas dapur, alat-alat lain
|
Contoh
besi
contoh baja
6.Timah, Kromium, dan
Emas
Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih perak dan tahan
karat. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti untuk
roti, susu, cat, dan buah. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat logam
campur, misalnya perunggu (paduan timah,tembaga, dan zink) dan solder (paduan
timah dan timbel).
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat.Lebih
dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar seperti
lainnya sebagai refraktori terutama karena mempunyai titik leleh yang tinggi
(1875⁰C) dan koefisien muai yang tidak
terlalu besar.Dalam industri logam, kromium
terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan
kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat tahan
karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless steel) mengandung
sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan kobalt dan
tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong. Kromium digunakan
dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena sangat mengkilap.
Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning
mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur. Pada umumnya, emas
ditemukan sebagai unsur bebas. Emas mempunyai massa jenis yang relatif besar,
sehingga pemisahannya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan
dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan dengan pemanasan
sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali
contoh timah contoh kromiumcontoh emas
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN Dapat disimpulkan
bahwa unsur-unsur kimia yang antara lain Natrium, Magnesium, Alumunium, Besi,
Baja, Tembaga, Timah, Emas mempunyai manfaat dalam kehidupan kita, dan kita
juga telah menuliskan cara pembuatanya yang kami uraiakan pada bab pembahasan.
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam
melaksanakan kegiatan.Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur
kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik
dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya.Tak
bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari
sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
SARAN-SARAN
Adapun saran penulis melalui karya
tulis ini adalah bahwa sejalan dengan kemajuan industri dan teknologi,
kebutuhan manusia akan sarana yang memadai makin bertambah. Salah satu sarana
itu ialah bahan kimia,baik berupa unsur, senyawa ataupum campuran.
Kita telah mengetahui bahwa
terdapat 92 jenis unsur di alam.Kebanyakan dari unsur tersebut terdapat sebagai
persenyawaan.Hanya unsur-unsur yang kurang reaktif saja yang belum ditemukan
dalam keadaan bebas. Tetapi, berkat kemajuan iptek kita telah dapat membebaskan
unsur-unsur dari
persenyawaan. Oleh karena kita
sebagai pelajar cobalah untuk lebih mengenali dan mempelajarinya dengan
kesinambungan belajar yang giat dan tekun.
DAFTAR PUSTAKA
2.
http://gas-mulia.blogspot.com/
3.
http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
5.
Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku.
6. Rahardjo,
Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum.
7.
www.wikipedia.org
8.
www.chem-is-try.org
Langganan:
Postingan (Atom)